- Apabila manusia sempurna adalah manusia yang mengikuti Jalan Langit/Kehendak Kosmik, lalu apakah manusia masih memiliki kebebasan?
manusia yang sempurna adalah manusia yang bisa memilih kebebasaanya sendiri tanpa ada campuran tangan orang sekitarnya. Menurut Yang Chu " Setiap orang mengurus dirinya sendiri-sendiri". manusia bijaksana adalah manusia yg memahami kodrat segala sesuatu, yang tidak lagi terpengaruh oleh perubahanperubahan dunia; tidak tergantung pada hal-hal lahiriah, dan karena itu kebahagiaannya tidak dibatasi oleh hal-hal tersebut. Pada akhirnya akhir dari perjalanan TAMASYA BAHAGIA akan membawa manusia pada tujuan akhir yakni MENYATU DENGAN TAO.
manusia masih memiliki kebebasaan karena kebebasaan terbagi 2 yaitu:
1. kebebasaan kodarati bersifat batiniah
kebebasaans sejati. sumber segenap kebahagian serta kebaikan.
2. kebebasaan manusiawi bersifat lahiriah
kebebasan palsu. sumber segenap kepedihan serta keburukan.
- Apabila ajaran Tao tidak memupuk sikap ambisi, perjuangan, dan persaingan karena menganggap keberuntungan, sukses, dan keharuman nama laksana asap rokok yang hilang dalam sekejap, lalu bagaimanakah Taoisme bereaksi terhadap ambisi manusia modern yg menggebugebu akan kesuksesan??
ajaran tao mengajarkan Manakala orang-orang kaya dan
berkedudukan tinggi bersikap angkuh,
maka mereka membuka diri bagi
keruntuhan yang tak terelakkan.
Keangkuhan merupakan pertanda
bahwa gerak maju seseorang telah
mencapai batas yang mengujung,
sedangkan bersikap merendah
merupakan pertanda bahwa bahwa batas tersebut masih jauh. intinya bagi perilaku manusia Jauhilah hal-hal yang berlebihan, yang
melewati batas, yang mengujung.
Orang bijaksana adalah orang yang selalu bersikap puas diri. Berikap puas diri dan tidak berlebihan
adalah dasar dari teori Taoisme
terkenal yang disebut WU-WEI
No comments:
Post a Comment