Apakah masyarakat menjadi sesuatu yang sangat penting ,lalu bagaimana dengan hak-hak individu dan kebebasan?
Arti menjadi manusia sendiri menurut Konfusius, manusia yang sudah mewujudkan dirinya disebut sebagai “ KIUNTSE”. Seorang KIUNTSE memiliki lima sifat KEKALAN yaitu Cinta Kasih (REN) , Susila (LI) , Dapat Dipercaya (XIN) , Kebenaran (YI) , Kebijaksanaan (ZHI) yang masing –masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Konfusianisme tidak hanya berfokus pada pengembanganya kebajikan tetapi juga menaruh perhatian besar terhadapa masalah etika yang berkaitan dengan individu menjadi orang baik sehingga terbentuk masyarakat dan pemeritah yang baik.
Apakah Konfusianisme menjadi pendorong atau penghambat modernisasi? Apakah kebangkitan ekonomi Cina , Taiwan , Hong Kong , Singapura , Korea Selatan , berkaitan dengan etika Konfusianis?
Pertumbuhan pesat yang dialami bangsa Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan di Asia Timur telah memaksa diadakannya telaah ulang terhadap pandangan semacam ini dan diarahkannya perhatian dengan cara positif, dimana budaya kemungkinan [justru] dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tinggi, nampaknya penting dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Sebagai suatu sistim etis, Konfusianisme berkutat dengan hubungan yang selayaknya antara atasan dan bawahan, serta menekankan adanya suatu relasi timbal balik, seperti teladan kebajikan yang diperlihatkan oleh atasan dan kesetiaan yang diberikan oleh bawahan. Individualisme berada di bawah harmoni dalam sebuah kelompok; keluarga secara tradisional dianggap sebagai kelompok sosial terpenting. Sehubungan dengan pemerintahan, Konfusianisme mendukung pemerintahan otoriter tercerahi yang dijalankan oleh suatu birokrasi terpusat, dan bukannya demokrasi populer (popular democracy). Dalam masyarakat tradisional Konfusianisme, pemerintah diharapkan sebagai pelestari birokrasi terdidik, dipilih melalui ujian dan bukannya lewat pewarisan atau hubungan politik.
Sumber:https://www.facebook.com/notes/ivan-taniputera/konfusianisme-pertumbuhan-ekonomi/10151432403591942/
Ravena Kristiani
No comments:
Post a Comment